BERITA

Industri Tekstil dan Garmen Indonesia di Bawah Tekanan Tarif AS 19% dan Akses 0% Impor AS

27 Jul 2025

Ringkasan Kesepakatan Tarif Indo‑AS

Pada pertengahan Juli 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan tarif baru dengan Indonesia: ekspor tekstil dan garmen Indonesia ke AS akan dikenakan tarif 19%, sementara produk AS masuk ke Indonesia bebas tarif (0%). Perjanjian ini merupakan bagian dari strategi “tariff diplomacy” AS, yang ditempuh untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dan mengamankan akses pasar.

 

Dampak pada Ekspor Tekstil dan Garmen

Ekspor tekstil Indonesia ke AS mencapai sekitar US$ 28 miliar pada 2024, termasuk pakaian jadi, alas kaki, dan aksesori. Kenaikan tarif dari sebelumnya 10% ke 19% diperkirakan akan menaikkan biaya bagi importir AS dan menurunkan daya saing harga produk Indonesia di pasar Amerika. Banyak pabrik garmen di Bandung dan Surabaya mengaku tengah mengevaluasi ulang kontrak jangka panjang mereka, sementara penundaan pesanan dan permintaan diskon besar‑besaran mulai terlihat.

 

Peluang dan Tantangan bagi Pelaku Industri

  • Biaya Produksi & Margin Tipis – Tarif 19% dapat memukul margin pabrik garmen dan produsen benang pintal Indonesia yang sudah beroperasi dengan margin 1–2% .
  • Diversifikasi Pasar – Beberapa eksportir mengalihkan fokus ke Eropa, Timur Tengah, dan Asia Timur yang tarifnya lebih stabil.
  • Akses 0% Impor AS ke Indonesia – Pasokan mesin, bahan baku khusus, dan teknologi manufaktur dari AS kini dapat masuk tanpa bea masuk. Hal ini membuka peluang modernisasi pabrik dan peningkatan efisiensi, misalnya lewat mesin DMC dan sistem predictive maintenance.
     

Pandangan Analis dan Industri

Analis SupplyChainBrain mencatat bahwa penurunan tarif AS ke 0% dapat menurunkan biaya investasi modal pabrik hingga 15%, mempercepat adopsi teknologi hijau dan automasi. Sementara itu, Bloomberg melaporkan Presiden Prabowo Subianto menyebut kesepakatan ini memulai “era baru saling menguntungkan”. Namun, Uni Eropa tengah menyiapkan tarif balasan terhadap produk AS, memunculkan ketidakpastian baru bagi rantai pasok global.

 

Panduan Pelaku Usaha

  1. Evaluasi Kontrak Ekspor – Tinjau ulang harga kontrak lama dan sertakan klausul penyesuaian tarif.
  2. Modernisasi Fasilitas – Manfaatkan akses 0% tarif untuk impor mesin dan suku cadang AS yang mendukung automasi lini produksi.
  3. Optimalisasi Rantai Pasok – Kombinasikan sumber bahan baku domestik dan impor bebas tarif untuk meminimalkan biaya.

 

Sumber:

  • “Indonesia Trade Deal Includes High Tariffs, Trump Says,” Investopedia, 16 Juli 2025 (Investopedia)
  • “Trump announces trade deal with Indonesia,” Politico, 15 Juli 2025 (Politico)
  • “Prabowo Confirms US to Impose 19% Tariff on Indonesian Goods,” Bloomberg, 16 Juli 2025 (Bloomberg.com)
  • “U.S. and Indonesia Reach Trade Agreement,” SupplyChainBrain, 16 Juli 2025 (SupplyChainBrain)

Bagikan



KEMBALI

BERITA BARU