BERITA
30 Nov 2025
Apa jadinya bila lemari pakaian Anda tidak hanya mencerminkan gaya, tapi juga cinta Anda pada planet ini? Di tengah krisis iklim, setiap keputusan, termasuk apa yang Anda kenakan dapat berdampak besar.
Kami percaya, dengan pilihan pakaian yang lebih sadar, Anda bisa menjadi bagian dari solusi. Berikut adalah cara-cara konkret agar pilihan pakaian Anda lebih ramah iklim, terinspirasi dari prinsip-prinsip fashion berkelanjutan.

Fast fashion sering mendorong kita membeli pakaian baru terus-menerus, tanpa memikirkan dampak lingkungan. Menurut Project Cece, salah satu langkah paling berdaya adalah mencintai lebih sedikit pakaian, tetapi menjaganya lebih lama.
Kami menyarankan Anda berhenti sejenak sebelum membeli: tunggu dua minggu, lalu lihat apakah Anda masih benar-benar menginginkannya. Unfollow merek yang mempromosikan over-konsumsi, hapus aplikasi belanja yang menggoda Anda untuk impulse buy. Dengan begitu, Anda bisa melawan siklus konsumsi massal.
Pakaian yang sudah ada di lemari Anda adalah aset berharga: memakainya kembali memperpanjang usia pakai dan mengurangi emisi dari pembuatan barang baru.
Cobalah mengombinasikan ulang baju lama dengan cara baru, misalnya lewat aplikasi lemari digital. Bila ada kerusakan, perbaiki saja: menjahit jahitan yang lepas atau mengganti kancing jauh lebih ramah lingkungan daripada langsung membuang.
Baca juga: Tren Thrifting: Mengapa Banyak Orang Memilih Pakaian Bekas Impor?
Mencuci pakaian butuh energi dan air, dan mesin cuci menyumbang emisi cukup besar.
Alih-alih langsung membuang pakaian lama, pertimbangkan untuk menukarnya, menjual, atau menyumbangkannya.
Cari komunitas tukar baju, platform online, atau organisasi lokal yang bisa memanfaatkan pakaian bekas. Dengan cara ini, sirkulasi pakaian bisa bertahan lama dan mengurangi limbah tekstil.
Bukan semua kain diciptakan sama. Beberapa bahan memberi dampak lingkungan lebih besar daripada yang lain.
Bahan yang lebih berkelanjutan meliputi kain hasil daur ulang, hemp, linen, hingga katun organik. Sumber lain juga menunjukkan bahwa bahan alami seperti linen dan hemp menggunakan lebih sedikit air dan pestisida, serta lebih mudah terurai secara hayati.
Baca juga: Fast Fashion dan Peluang Slow Fashion bagi Produsen Tekstil Lokal
Alih-alih mengikuti tren musiman yang cepat luntur, fokuslah pada pakaian yang timeless dan tahan lama. Pilih potongan yang sesuai dengan gaya Anda dan bisa dipakai berkali-kali.
Anda juga bisa memberikan dukungan pada brand dengan praktik etis dan jejak karbon minimal. Brand yang berkomitmen terhadap produksi berkelanjutan lebih layak untuk investasi jangka panjang.

Memilih pakaian yang lebih ramah iklim tidak berarti mengorbankan gaya. Justru, dengan langkah-langkah sederhana tersebut, mengurangi fast fashion, memakai ulang, mencuci cerdas, dan memilih bahan berkelanjutan, Anda ikut berkontribusi mengurangi jejak karbon industri fashion.
Bagikan
BERITA BARU