BERITA
30 Nov 2025
Apabila Anda memutuskan membeli kain dalam jumlah banyak atau untuk proyek besar, dan pernah merasa ragu seperti apakah kain ini akan awet, nyaman, dan memenuhi ekspektasi?
Memilih kain berkualitas bukan hanya soal tampilan, melainkan investasi jangka panjang. Dengan memperhatikan beberapa aspek penting, Anda bisa menghindari kekecewaan dan kerugian di kemudian hari.
.jpg)
Kami menyarankan Anda untuk selalu melihat label komposisi serat kain. Karena jenis serat sangat menentukan karakteristik kain: misalnya katun menyerap keringat dengan baik, sedangkan poliester lebih tahan lama, seperti yang dilansir Sahni Fabs.
Pastikan persentase tiap bahan jelas. Jika Anda menginginkan kain yang adem dan nyaman, pilih katun 100 % atau campuran serat alami. Sebaliknya, jika memerlukan kain yang kuat dan mudah dirawat, campuran sintetis bisa menjadi pilihan (tapi perhatikan proporsinya).
Kain berkualitas biasanya memiliki serat yang ditenun rapat dan padat. Semakin rapat tenunannya, semakin kuat dan awet kain tersebut.
Anda bisa memegang kain di depan cahaya, jika sedikit cahaya yang menembus, berarti tenunannya rapat.
Tenunan yang rapat mencegah kain mudah robek atau cepat rusak, jadi Anda bisa lebih yakin dengan daya tahan produk jadi.
GSM (grams per square meter) mengindikasikan berat kain. Semakin tinggi GSM, biasanya semakin tebal dan kuat kainnya.
Jika Anda membuat pakaian yang butuh struktur dan daya tahan, pilih kain dengan GSM tinggi. Untuk pakaian ringan seperti blus atau dalaman, kain dengan GSM lebih rendah bisa lebih nyaman, seperti yang dilansir Textile School.
Baca juga: Jangan Salah Pilih! Begini Cara Membedakan 100% Cotton
Warna kain bisa berubah atau luntur jika kualitas pewarna rendah. Kami menyarankan Anda untuk memeriksa merata atau tidaknya pewarnaan sebelum membeli.
Gosok sebagian kain dengan tisu basah; jika warna menempel, itu pertanda kualitas pewarna kurang baik. Perhatikan warna lipatan atau tepi kain, karena area ini sering menunjukkan bagian yang kurang stabil dalam pewarnaan.
Kain berkualitas seharusnya terasa halus, lembut, tetapi tetap memiliki bobot. Cobalah genggam kain, lalu rasakan bagaimana “jatuhnya” (draping), apakah kain cukup lentur atau terlalu kaku.
Jika kain memiliki drape yang bagus, maka saat digunakan sebagai pakaian, hasilnya akan lebih rapi dan elegan. Sedangkan kain kaku lebih cocok untuk struktur seperti blazer atau rok formal.
Sebelum membeli, Anda sebaiknya periksa kain secara visual: apakah ada noda, goresan, warna tidak merata, atau cacat tenunan?
Jika Anda membeli produk dari kain (misalnya pakaian atau interior), perhatikan jahitan. Jahitan yang rapi, kuat, dan simetris menunjukkan pengerjaan yang baik.
Jahitannya berkualitas berarti jahitan tidak mudah lepas, dan produk Anda akan lebih tahan lama, Anda pun tak akan menyesal karena asal memilih hanya berdasarkan tampilan luar.
Memilih kain berkualitas tentu bukan hal sembarangan. Dengan mengikuti enam tips di atas, mulai dari memahami komposisi serat, mengecek kerapatan tenunan, memperhitungkan berat kain, menguji warna, menilai tekstur, hingga memeriksa cacat. Anda bisa lebih percaya diri bahwa keputusan Anda adalah investasi tepat.
Bagikan
BERITA BARU